Gelisah yang hadir saat kau meninggalkan aku dan hubungan
ini membuatkan aku sering keharuan.. Noktah yang kau selitkan di lubuk hati ini
penuh dengan sebak hari-hari yang aku rasakan. “Kau” yang aku gelar
kekasih…sahabat…dan juga teman hidupku yang abadi, mengapa amat sukar untuk kau
mendengar isi hati ini…. Aku menangis semahunya dalam hati bila kau berpaling
arah padaku….di saat itu, aku hanya mampu diam tunduk membisu…melangkah dengan
di temani airmataku…
Kau tahu….selama kau tinggalkan aku, hidup ini penuh dengan
kegelisahan, sering pagiku ditemani airmata bila ada suara yang menyuruhku agar
“kuat” melawan ujian yang Allah titipkan buatku kini.. Aku redha…..aku
pasrah….tapi aku lemah, bila tiap kali aku membuka mata, aku lihat kau sering
berada di keliling hayalanku… menyiapkan permata-mata hati kita….. kau
menghidangkan senyuman buatku agar aku gagah melangkah keluar dengan hati yang
tenang…
Ketahuilah kau….. aku akui…aku kesali…. Serta aku amati kini
yang aku mahukan kita kembali bersama seperti hari-hari yang kita lalui dulu….
Rindunya aku padamu hanya Allah saja yang tahu.. Aku benar-benar mencintaimu …
Bila kau pergi….. aku menangis…menangis kerna telah menyakitimu dan tidak
menghargaimu…. Aku sedar kini…… bila sesuatu kemunkinan…Allah akan titipkan
naluri “kebencian” itu padaku untuk menyakitimu… Aku sedar kini…… aku yang
telah menghancurkan apa saja yang telah aku perolehi darimu… Kau seorang insan
yang begitu kental melawan kudrat dan menahan sakit di hati bila aku menyakiti hatimu..
Izinkanlah aku dan berilah perluang padaku untuk aku
membahagiakan dirimu dan permata-permata kita… Aku tidak mahu berjanji kosong
denganmu andai kesungguhan mu untuk membenarkan agar sekali lagi batinku
menyeram di sanubarimu… Kekasih….izinkanlah aku kembali bertahta dihatimu…. Aku
terlalu merinduimu..terlalu…. airmataku ini sentiasa mengalir bila aku
mengingatimu… Aku tahu…… benar….. perpisahan itu perit…. dan telahpun aku rasakannya
kini….
Kekasihku…. Bila tiap kali aku menyuarakan padamu untuk ku
merendahkan diriku agar kau terus bersama denganku, mengapa amat sukar untuk
kau mendengarnya….. aku tahu, kau begitu kecewa denganku…… Aku tak mampu untuk
memaksa dirimu… Tapi aku Cuma mahukan agar kau mendengar lubuk isi hatiku yang
begitu dan terlalu menyayangi dirimu…Aku tahu…ini adalah balasan Allah padaku
dengan sifatku yang begitu angkuh dengan amanah yang Allah berikan padaku….
Sungguh sayang…….. aku sedar kini….. aku mohon padamu…. Kembalilah kau padaku
agar dapat aku tunaikan apa yang terkurang dalam perhubungan kita selama ini..
Izinkan aku mendengar luahan lelahmu…….. hatimu yang dalam…. Ya
Allah…..bantulah aku untuk DIA KEKASIHKU….
Khas buatmu dan dengarkanlah……
“Jatuh air mataku iringi remuk redam hatiku, saat ku
kehilanganmu dan hanya rintik hujan yang menemani aku di saat aku bertahan.
Selama ini aku bertahan lewati semua malam dingin yang aku pandangi hanyalah
langkahmu”… Wahai kau air mataku hanya engkaulah saksi hidupku saat aku
kehilangannya.
Saat aku kehilangannya tak pernah aku mampu bertahan, selama ini
aku bertahan lewati semua malam dingin yang aku pandangi hanyalah langkahmu....
Jatuhnya pun airmataku masih di pangkuanku dan tak perlu kau ku kesali.
Di
setiap detak jantungku hanya engkau yang menemaniku saat aku kehilangannya…
Sekali lagi ingin kuluahkan padamu sesungguhnya jatuh air mataku, iringi remuk
redam hatiku bila kau tidak mempedulikanku lagi…”
No comments:
Post a Comment